Menjurus ke denting kedua ...
Menit pun tiada mengalah ...
Lalu bergeser posisi ke arah jam
Sadarkah kau?
Faktanya sama seperti kau ...
Sosokmu yang lalu begitu semu tuk ku hiba
Kini bayang dan hadirmu begitu nyata
Nyata jelas tepat di hadapku ...
Detak jantung ini pun tak enggan sejenak bernafas
Sampai tak dapat ku hitung lagi tiap detik perjalanannya
Helaan nafas ini pun tak enggan mengalah ...
Tak lelahnya ia menyaingi sang detik ...
Semua karena kau ... cinta ...
Saat ku lihat binar matamu ...
Teduh ku memandangnya ...
Sosokmu memang bukan yang pertama ...
Yang mengisi perjalanan hidupku ...
Yang memberi warna tuk tiap kisah perjalanannya ...
Tapi ku sandarkan penuh harapku padamu ... sungguh
Ya ... hanya padamu ...
Ingin ku rangkai tiap senyummu ...
Ingin ku gapai rasa nyaman bersamamu ...
Ingin ku pelihara rindu saat ku eja namamu
Aku memang ingin ...
Semuanya karena kau ... cinta ...
Ku bahagia karenamu ...
Ku tersenyum karenamu ...
Ku tersesat di jalan yang benar karenamu
Ku terjatuh di lembah cinta pun karenamu
Wahai sosok yang kini ku hiba
Hatiku kini milikmu ...
Ku ingin kau jaga tanpa lelah
Karena yang terbaik hanya kau
Terima kasih cinta ...
Untuk kebersamaan yang kan kita lewati ...
Cerita indah tentangmu dan tentangku telah menunggu
Cukup dan biarlah sang waktu yang menemaninya ...
Aku ada ... karena kau sayang ...
Dan semuanya karena kau ... cinta